Jumat, 26 Februari 2016

Kontribusiku Bagi Indonesia Nur Afifah Azzahra-UNSRI

Kontribusiku Bagi Indonesia
Nur Afifah Azzahra-UNSRI

           Saya menyelesaikan studi saya di Universitas Sriwijaya (UNSRI) Inderalaya dengan spesialisasi jurusan MIPA Biologi. Semasa kuliah, saya menjadi asisten pada beberapa praktikum biologi, seperti praktikum mikrobiologi dasar, mikrobiologi terapan, genetika, struktur tumbuhan dan fisiologi. Menjadi seorang asisten dosen tentunya memberikan saya banyak keuntungan, secara akademis saya dapat memperdalam ilmu yang saya peroleh ketika saya masih menjadi seorang praktikan dengan mengajarkan kembali ilmu tersebut kepada mahasiswa praktikan yang saya bimbing, hal ini baik untuk saya karena dengan mengajarkan ilmu yang diperoleh kepada orang lain maka membuat saya tidak mudah untuk melupakan ilmu yang saya pelajari. Secara personal saya dapat mulai melatih diri menjadi seorang tenaga pengajar bagi para praktikan serta melatih tanggung jawab dan mentalitas dalam mengajar. Selama kuliah pula, saya aktif dalam berbagai organisasi intra kampus seperti Himpunan Mahasiswa Biologi (HMB), Komunitas Herpetologi Unsri, dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FMIPA Universitas Sriwijaya sebagai anggota di bidang Komunikasi dan Informasi. Keaktifan di organisasi membentuk saya menjadi pribadi yang lebih komunikatif. Hal ini membantu saya untuk dapat percaya diri berbicara di depan publik dengan etika yang baik. 
           Dengan aktif sebagai asisten dosen pada mata kuliah praktikum mikrobiologi, saya pun ditawarkan proyek penelitian dosen untuk tugas akhir saya mengenai usaha bioremediasi lingkungan yang  tercemar limbah abu batu bara (berupa fly ash dan bottom ash) yang berasal dari hasil sisa pertambangan batubara di wilayah Kalimantan. Kegiatan pertambangan pada akhirnya meninggalkan limbah abu batubara yang mengandung kadar logam berat yang bersifat toksik seperti  Cadmium (Cd), Timbal (Pb) dan Krom (Cr). Melalui usaha mikrobiologis yang dilakukan, maka kandungan logam berat yang sudah berada di atas ambang normal tersebut (bersifat toksik) kemudian direduksi dengan menggunakan bantuan bakteri sehingga kadar logam berat tersebut berada dibawah batas normal (tidak toksik). Judul inilah yang pada akhirnya mengantarkan saya lulus sebagai sarjana Biologi pada Juni 2015 yang lalu. Berusaha menjadi yang terbaik bagi saya adalah bukti dari pencapaian saya kepada kedua orangtua. Di awal dan akhir perkuliahan saya memiliki pencapaian yang cukup memuaskan, yakni dengan menjadi peserta terbaik jurusan Biologi FMIPA Unsri dalam Program Pengenalan Kampus (P2K) pada awal saya menempuh perkuliahan dan diakhir perjuangan menjadi seorang mahasiswa biologi saya menjadi lulusan terbaik FMIPA Unsri pada Wisuda ke-118. 
Mempelajari mikrobiologi dan mengaitkannya dengan permasalahan lingkungan ketika saya menyusun tugas akhir, membuat saya tertarik untuk mendalami bidang ini. Menurut saya ilmu yang saya miliki sangat bermanfaat untuk permasalahan lingkungan di Indonesia saat ini. Salah satu permasalahan di Indonesia yang terus bergulir hingga kini yakni seringnya terjadi peristiwa bencana alam. Menurut Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menyatakan bahwa semua kejadian bencana alam yang menimpa Indonesia di awal tahun 2014 disebabkan oleh kerusakan lingkungan. Ternyata faktor terbesar penyebab kerusakan lingkungan di Indonesia disebabkan oleh operasi pertambangan, yakni sebanyak 70 persen (Kompas, 2012). Beberapa upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi permasalahan lingkungan akibat pencemaran tambang, salah satunya yakni untuk segera menghentikan izin usaha pertambangan dan mengevaluasi perusahaan yang merusak lingkungan dengan menutup segera tambang di wilayah hutan untuk menahan laju daya rusak lingkungan.
Memang kebijakan tersebut dinilai cukup pantas untuk para pelaku tambang yang tidak bertanggung jawab. Akan tetapi, sangat disayangkan apabila kebijakan tersebut ternyata justru mematikan income dari sektor ekonomi Indonesia. Untuk itu, kita perlu kebijakan lain yang lebih revolusioner yang dapat memberikan solusi penengah dalam permasalahan ini, dimana para pelaku industri tambang tidak merasa dirugikan disamping lingkungan juga tidak tercemari akibat imbas dari limbah limbah industri pertambangan yang dihasilkan. Satu-satunya jalan terbaik dari permasalahan ini yakni dengan menyiapkan usaha –usaha prefentif yang dapat menekan limbah tersebut, dimana salah satu upaya penangan yang efektif dan ramah lingkungan yakni melalui upaya secara biologis dengan menggunakan agen bioremediasi.
Menjadi seorang dosen sekaligus peneliti adalah cara saya untuk ikut berkontribusi membangun negeri, membangun lingkungan yang layak untuk ditinggali anak cucu kita nanti. Pilihan menjadi seorang dosen dan peneliti adalah dua hal yang saling berjalan beriringan dan saling mendukung. Saya ingin melakukan berbagai kajian dan riset khususnya dibidang pengolahan limbah hasil tambang yang dapat dipilih oleh para pelaku industri dan non industri tambang, bersama calon mahasiswa saya nantinya apabila saya menjadi seorang dosen. Dengan begitu, Indonesia dapat terus maju dan berkembang dalam segala sektor tanpa harus memikirkan ketakutan akibat imbas dari limbah sektor-sektor tersebut.