Sejak diberlakukannya UU No. 32 tahun 2004 yang menekankan pemberian
kewenangan seluas-seluasnya agar daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan
untuk pelayanan, peningkatan peran serta prakarsa dan pemberdayaan, dengan
mengutamakan kesejahteraan masyarakat di daerah.
Penyelenggaraan peran pemerintahan yang lebih luas oleh Pemerintah Daerah
tersebut perlu didukung oleh sumber pembiayaan yang memadai. Disadari bahwa
sumber-sumber penerimaan antara satu daerah
dengan daerah lainnya sangat beragam. Ada
beberapa daerah dengan sumber daya yang
dimiliki mampu menyelenggarakan otonomi daerah, namun tidak tertutup
kemungkinan ada beberapa daerah akan menghadapi kesulitan dalam
menyelenggarakan tugas desentralisasi, mengingat keterbatasan sumber daya yang
dimiliki. Kreativitas dan inisiatif suatu daerah dalam menggali sumber keuangan
akan sangat tergantung pada kebijakan yang diambil oleh
pemerintahan daerah itu sendiri.
Buku yang di tulis oleh Dr. Ir. Fadel Muhammad ini merupakan salah buku
tentang pengalaman-pengalaman dari Provinsi Gorontalo dalam mensejahterakan
masyarakatnya, melalui peningkatan dan mereformasi pemerintahan Provinsi
Gorontalo dengan ide kapasitas manajemen kewirausahaan dan budaya organisasi
dalam peningkatan kinerja pemerintahan.
Buku Reinventing Local Goverment ini terdiri dari 3 Bagian yang terurai
menjadi 17 Bab, yaitu:
Bagian pertama melihat aspek teoritis tentang kapasitas manajemen
kewirausahaan.
Bagian kedua melihat reformasi kinerja pemerintah daerah ke sistem
pemerintahan yang berorientasi kepada kewirausahaan dalam membangun Provinsi
Gorontalo kapasitas manajemen kewirausahaan.
Bagian kedua menguraikan suatu gerakan peningkatan pengetahuan dalam
membangun kinerja pemerintah demi mensejahterakan rakyat.
Kritik yang dapat diberikan dalam dalam masing-masing Bab akan diuraikan di
bawah ini:
Pada bagian I (satu) bahwa kinerja pemerintah daerah dan kapasitas
manajemen kewirausahaan Provinsi Gorontolo menerapkan anggaran berbasis kinerja
dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam bidang keuangan.
Kalau ingin kita kritisi anggaran berbasis kinerja tentunya dapat diterapkan
pada daerah yang memiliki Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang yang
tinggi. Untuk daerah-daerah yang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang
setiap tahun mengalami defisit, anggaran berbasis kinerja ini tidak mungkin
dapat diterapkan pada daerah yang memiliki Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD) kecil.
Namun persepsi Gubernur DR. Ir. Fadel Muhammad bahwa Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) adalah akibat artinya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD) besar harus ada upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk
meningkatkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang pimpinnya. Hal itu
sangat baik bagi kepala daerah yang untuk berusaha menjadikan Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tinggi, harus dilakukan dengan sungguh-sungguh
dan kerja keras.
Pada bagian II (kedua) hasil penelitian DR. Ir. Fadel Muhammad bahwa
kapasitas manajemen dibentuk oleh faktor budaya organisasi dan endowment, sedangkan
faktor lingkungan makro tidak memberikan dukungan bagi tebentuknya kapasitas
manajemen. Kalau ingin diberi kritikal tentang hasil penelitian DR. Ir. Fadel
Muhammad bahwa faktor lingkungan secara makro tidak memberikan dukungan dalam
kasipatas manajemen, hal ini tentunya tidak benar, lingkungan makro secara
langsung maupun tidak langsung tentu ikut andil dalam dalam kapasitas
manajamen, hal ini dikarenakan lingkungan makro dalam hal ini pemerintah pusat
telah memberikan fasilitas sarana dan prasarana dalam menjalankan roda
pemerintahan di Provinsi Gorontolo.
Selain itu sebelum berhasilnya Provinsi Gorontalo melakukan reformasi
kinerja pemerintah daerah ke sistem pemerintahan yang berorientasi kepada
kewirausahaan dalam membangun Provinsi Gorontalo, tentunya lingkungan makro
dalam hal ini pemerintah pusat telah memberikan Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah (APBD) kepada Provinsi Gorontalo dalam hal menjalani roda pemerintahan.
Pada bagian III (tiga) bahwa suatu gerakan peningkatan pengetahuan dalam membangun
kinerja pemerintah demi mensejahterakan rakyat yang tertulis dalam buku DR. Ir.
Fadel Muhammaad tentang hasil penelitian tentang Reinventing Local
Goverment dan pengalamannya dalam memimpin Provinsi Gorontalo. Kalau
ingin diberi kritikal tentang hasil penelitian DR. Ir. Fadel Muhammad dan
pengalamannya selama memimpin Provinsi Gorontalo. Hal ini tentunya kondisi
daerah Provinsi Gorontalo tidak sama dengan daerah yang lain, contohnya saja
pada Provinsi Bengkulu karena hasil pertanian yang tidak berkualitas sehingga
belum mampu untuk di ekspor ke luar negeri, ini dikarenakan masih atau sangat
rendahnya kualitas hasil pertanian yang ada, baik sawit, karet, dan hasil
pertanian ainnya.
Keberhasilan Provinsi Gorontalo selain kualitas hasil pertaniannya baik dan
didukung juga oleh pemerintah yang memiliki ide yang cemerlang dan iniasitif
yang tinggi untuk bersungguh-sunguh dalam membangun daerah yang dipimpinnya
demi kesejahteraan masyarakat. Namun tidak semua daerah yang pemerintah
daerahnya bersungguh-sungguh bekerja dengan baik dalam meningkatkan pelayanan
kepada publik dan mensejahterakan masyarakatnya.
Namun hasil penelitian DR. Ir. Fadel Muhammad dan pengalamannya selama
memimpin Provinsi Gorontalo dapat dijadikan masukan kepada pemerintah daerah di
seluruh Indonesia dalam melakukan reformasi untuk meningkatkan kinerja
pemerintah daerah dan dalam mensejahterakan masyarakat.
Sebagai penutup dapat dikemukan bahwa buku ini memiliki keunggulan yang
dapat dijadikan sumber inspirasi bagi pemerintah pusat maupun daerah (Gubernur,
Walikota, Bupati) beserta jajaran pemerintahan di bawahnya dalam
pengembangan daerahnya, menciptakan ide-ide cemerlang, dan membuat suatu
terobosan dalam membangun kinerja pemerintah di segala bidang demi
kesejahteraan masyarakat sesuai yang diamanatkan undang-undang.
Selain itu buku ini memiliki kelebihan tersendiri yaitu
pengalaman-pengalaman nyata dan sudah dibuktikan keberhasilannya oleh seorang
Gubernur Gorontalo DR. Ir. Fadel Muhammad dalam membangun daerahnya dalam
penerapan Kapasitas Manajemen Kewirausahaan melalui Eksport Pertanian dan
Peternakan yaitu (Jagung dan Sapi Potong).
Buku ini sangat baik untuk di baca bagi kalangan akademisi, khususnya
kalangan pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang pada
saat ini sedang menjalankan roda pemerintahan dalam menentukan dan menyusun
strategi serta kebijakan bagi daerahnya demi terciptanya seluruh rakyat
Indonesia yang sejahtera secara ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar